Selasa, 17 Oktober 2017

Asset Management Untuk Airport / Bandar Udara


Kesibukan di bandara selalu meningkat seiring pilihan menggunakan transportasi udara untuk bepergian menjadi transportasi unggulan karena waktu perjalanan yang singkat dan promosi harga tiket. Tingginya aktivitas di sebuah bandara tentunya memerlukan penanganan aset-aset bandara demi kenyamanan calon penumpang, lancarnya kinerja para petugas bandara dan efisiensi dari sebuah airport.

Sebuah bandara adalah area dinamis dalam penanganan asetnya dimana terdapat area Land Side (Sisi Darat) dan Air Side (Sisi Udara).
Land Side area seperti Terminal adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Aset di area ini antara lain pemindai bagasi sinar X, counter check-in, area ruang tunggu (boarding lounge), area antar-jemput penumpang serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang.
Air Side terletak di area landasan pacu pesawat, tempat parkir pesawat,  Air Traffic Controller (menara khusus pemantau). Jenis aset di area Land Side dan Air Side bervariasi dan memerlukan penanganan aset yang berdeda.


Pentingnya Manajemen Aset Bandara
Keberadaan dan fungsi fasilitas dan infrastruktur sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah bandara. Kegiatan dalam sebuah bandara dipengaruhi oleh banyak pihak antara lain: Berbagai maskapai penerbangan, tenant (penyewa toko di bandara) dan tentunya customer atau para pelanggan. Manajemen aset yang baik akan menjunjang pelayanan di bandara yang tentunya berdampak positif terhadap kepuasan para pengunjung bandara.

Manajemen aset yang buruk akan berdampak negatif dalam operasional seperti:
1. Keterlambatan penerbangan (delayed flight)
2. Waktu tunggu penumpang lebih lama
3. Masalah safety (keselamatan)
4. Ketidakpuasan pelayanan
5. Image buruk terhadap bandara maupun maskapai.

Manajemen aset yang baik akan menunjang berbagai hal:
1. Fasilitas aset yang selalu terawat akan digunakan dengan maksimal oleh pengunjung bandara.
2. Infrastruktur aset yang baik akan mendukung kinerja para petugas dan pelayanan bandara.
3. Keamanan di bandara terjamin karena peralatan berfungsi dengan baik.
4. Membantu pengelola bandara untuk efisiensi infrastruktur aset.
5. Menghemat biaya perawatan dan penggantian aset.
6. Manajemen resiko yang lebih baik.
7. Mendukung inovasi pelayanan dan fasilitas bandara.